May 2, 2025
Tambalan gigi pecah tentu dapat menjadi permasalahan sendiri bagi sebagian orang. Kondisi ini tentu dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, mengganggu fungsi pengunyahan, hingga memicu masalah kesehatan gigi dan mulut yang lebih serius.
Untuk memberi pemahaman lebih lanjut terkait permasalahan ini, simak artikel berikut yang akan membahas penyebab tambalan gigi pecah, solusi yang dapat diambil, tips agar tambalan gigi awet, serta potensi risiko jika tambalan gigi rusak atau retak.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tambalan gigi pecah seperti berikut ini.
Gigi geraham, terutama yang memiliki tambalan besar, menerima tekanan kunyah yang signifikan saat kita makan. Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) atau mengunyah makanan yang sangat keras dan lengket dapat memberikan tekanan berlebih pada tambalan, membuatnya rentan retak atau pecah.
Material tambalan, seperti amalgam atau komposit, memiliki masa pakainya sendiri. Seiring waktu, material ini dapat mengalami degradasi akibat tekanan kunyah, perubahan suhu di dalam mulut, dan paparan asam dari makanan dan minuman. Tambalan yang sudah berumur cenderung lebih rapuh dan mudah pecah.
Lubang gigi baru dapat terbentuk di sekitar tepi tambalan yang sudah ada. Kondisi ini dikenal sebagai karies sekunder. Jika karies ini tidak terdeteksi dan ditangani, struktur gigi di bawah atau di sekitar tambalan akan melemah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan tambalan gigi pecah.
Benturan keras pada area mulut akibat kecelakaan, terjatuh, atau aktivitas olahraga tertentu dapat menyebabkan gigi retak atau bahkan patah, termasuk tambalan yang ada di dalamnya.
Pemilihan material tambalan yang kurang sesuai dengan ukuran dan lokasi lubang gigi juga dapat menjadi faktor risiko. Misalnya, tambalan komposit yang besar pada gigi geraham belakang mungkin kurang kuat menahan tekanan kunyah dibandingkan dengan amalgam.
Teknik penambalan yang kurang tepat, seperti kurangnya ikatan antara tambalan dan struktur gigi, juga dapat menyebabkan tambalan menjadi lebih mudah lepas atau pecah.
Konsumsi makanan atau minuman yang sangat panas atau sangat dingin secara bergantian dalam waktu singkat dapat menyebabkan pemuaian dan penyusutan material tambalan yang berbeda dengan struktur gigi, sehingga berpotensi menyebabkan keretakan.
Ketika kamu mengalami tambalan gigi pecah, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Dokter gigi akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan tingkat kerusakan dan memilih solusi yang paling tepat. Beberapa solusi yang mungkin ditawarkan, seperti penggantian tambalan, perbaikan tambalan, pemasangan inlay atau onlay, hingga perawatan saluran akar.
Meskipun tambalan gigi pecah bisa terjadi karena berbagai faktor, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk membantu menjaga tambalan gigi tetap awet dan mengurangi risiko kerusakan:
Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan gunakan benang gigi atau sikat interdental setiap hari untuk membersihkan sela-sela gigi dan area sekitar tambalan.
Kurangi konsumsi makanan keras seperti es batu, kacang-kacangan utuh, atau permen keras. Hindari juga makanan lengket seperti karamel atau permen kenyal yang dapat menarik dan merusak tambalan.
Jika kamu memiliki kebiasaan menggertakkan gigi, terutama saat tidur, konsultasikan dengan dokter gigi mengenai penggunaan mouthguard (pelindung gigi) untuk melindungi gigi dan tambalan dari tekanan berlebih.
Hindari perubahan suhu ekstrem secara tiba-tiba di dalam mulut. Biarkan makanan atau minuman yang sangat panas atau dingin sedikit mendingin atau menghangat sebelum dikonsumsi.
Lakukan pemeriksaan gigi rutin setiap 6 bulan sekali. Dokter gigi dapat mendeteksi masalah pada tambalan sejak dini sebelum menjadi lebih parah dan menyebabkan tambalan gigi pecah.
Usahakan untuk mengunyah makanan secara merata di kedua sisi mulut dan hindari menggigit benda-benda keras selain makanan.
Jika tambalan gigi rusak, meskipun hanya retakan kecil, berbagai masalah dapat timbul. Beberapa di antaranya adalah:
Tambalan gigi retak mungkin tidak selalu menimbulkan gejala yang signifikan pada awalnya. Namun, seiring waktu, retakan tersebut dapat membesar dan menyebabkan masalah serupa dengan tambalan gigi yang rusak, bahkan lebih parah, seperti potensi patah lebih lanjut, kebocoran mikro, perubahan warna pada tepi tambalan, hingga nyeri ketika menggigit.
Tambalan gigi pecah adalah masalah yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari tekanan kunyah yang berlebihan hingga usia tambalan. Mengenali penyebab dan gejala tambalan gigi pecah sangat penting agar kamu dapat segera mencari solusi yang tepat dari dokter gigi.
Dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut secara optimal, menghindari kebiasaan buruk, serta rutin melakukan pemeriksaan gigi, kamu dapat membantu menjaga tambalan gigi tetap awet dan terhindar dari risiko kerusakan yang lebih serius.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi jika kamu mengalami masalah pada tambalan gigi. Penanganan yang cepat dan tepat akan menjaga kesehatan gigi. Lakukan konsultasi gigi kamu bersama Klinik Gigi Oratio!
Klinik Utama Oratio hadir untuk memberikan perawatan terbaik untuk Anda dan seluruh anggota keluarga Anda. Dengan lokasi yang nyaman, strategis serta layanan berstandar internasional. Dapatkan perawatan terbaik hanya di Klinik Utama Oratio.
Kontak Kami
Jalan Trunojoyo no.14, Citarum, Kota Bandung, Jawa Barat 40115
(022) 4239948
+62 878 2228 2077
Jl. Dr. Cipto No 5, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171
(022) 4231987
+62 877 9878 7788