Gigi yang sehat dan indah merupakan dambaan setiap orang. Namun, berbagai masalah gigi seperti kerusakan, keretakan, atau perubahan warna dapat mengganggu estetika dan fungsi gigi. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini adalah pemasangan crown gigi.

Pada artikel ini, akan dibahas secara mendalam pengertian crown gigi, tujuan pemasangannya, indikasi, jenis-jenis, prosedur pemasangan, serta efek samping yang mungkin timbul.

Yuk, simak pembahasannya!

 

Apa yang Dimaksud dengan Crown Gigi?

Crown gigi adalah prostetik gigi yang dirancang untuk menutupi seluruh permukaan gigi yang terlihat di atas garis gusi. Mahkota ini dirancang agar menyerupai gigi alami, baik dari segi warna maupun bentuk, sehingga tidak mengurangi penampilan estetik mulut.

Crown gigi digunakan dalam berbagai kondisi medis gigi, mulai dari kerusakan gigi parah, gigi yang rapuh, hingga kebutuhan kosmetik untuk memperbaiki senyum.

 

Tujuan Pemasangan Crown Gigi

Pemasangan crown gigi memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Melindungi Gigi yang Lemah

Crown digunakan untuk melindungi gigi yang rusak akibat pembusukan atau gigi yang retak.

2. Memperbaiki Gigi yang Patah atau Rusak Parah

Jika gigi sudah rusak parah dan tidak dapat diperbaiki dengan tambalan biasa, crown dapat memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan.

3. Mendukung Gigi dengan Tambalan Besar

Gigi yang memiliki tambalan besar dapat diperkuat dengan crown untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

4. Memegang Jembatan Gigi di Tempatnya

Crown dapat digunakan untuk menahan jembatan gigi yang menggantikan gigi yang hilang.

5. Menutupi Implan Gigi

Crown dipasang di atas implan gigi untuk memberikan penampilan dan fungsi seperti gigi alami.

6. Estetika

Crown juga digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang berubah warna atau berbentuk tidak normal.

 

Indikasi Pemasangan Crown Gigi

Crown gigi biasanya diindikasikan untuk kondisi berikut:

• Gigi yang rusak atau patah;
• Gigi yang sangat aus;
• Gigi yang rapuh dan membutuhkan perlindungan tambahan;
• Setelah perawatan saluran akar untuk melindungi gigi yang dirawat;
• Gigi dengan tambalan besar yang tidak lagi dapat mendukung struktur gigi;
• Gigi yang berubah warna atau bentuk yang mempengaruhi estetika.

 

Jenis-Jenis Crown Gigi

Ada beberapa jenis crown gigi yang dapat dipilih berdasarkan kebutuhan medis dan preferensi pasien, seperti sebagai berikut.

1. Logam

Crown gigi dari logam, seperti emas atau paduan logam lainnya, sangat kuat dan tahan lama. Bahan ini jarang rusak atau retak dan sangat cocok untuk gigi belakang yang tidak terlihat karena warnanya yang mencolok. Keuntungan utama crown logam adalah daya tahannya yang tinggi dan kemampuan untuk menahan tekanan mengunyah dan menggigit.

2. Resin

Crown gigi resin lebih murah dibandingkan dengan jenis crown lainnya. Namun, bahan ini lebih rentan terhadap keausan dan kerusakan seiring waktu. Crown resin sering digunakan sebagai solusi sementara sebelum crown permanen dipasang.

3. Campuran Porselen dan Logam

Crown jenis ini menggabungkan kekuatan logam dengan penampilan alami porselen. Bagian logam memberikan kekuatan ekstra, sementara lapisan porselen di atasnya memberikan penampilan yang menyerupai gigi alami. Meskipun kuat, lapisan porselen dapat retak atau pecah.

4. Keramik

Crown keramik terbuat dari material yang sepenuhnya dari porselen atau keramik yang dapat memberikan penampilan yang sangat mirip dengan gigi asli. Jenis material ini ideal untuk gigi depan karena transparansinya yang menyerupai gigi alami dan cocok untuk orang yang alergi terhadap logam. Namun, mereka tidak sekuat crown logam dan dapat lebih mudah retak atau pecah.

5. Zirkonium

Crown zirkonium adalah salah satu yang paling populer karena kekuatannya dan penampilannya yang alami. Mereka dibuat dari zirkonia yang sangat kuat dan tahan terhadap keretakan. Zirkonium juga biokompatibel, sehingga cocok untuk orang yang memiliki alergi terhadap bahan logam.

 

Prosedur Pemasangan Crown Gigi

Proses pemasangan crown gigi biasanya melibatkan beberapa langkah:

1. Pemeriksaan dan Persiapan Gigi

Dokter gigi akan memeriksa kondisi gigi dan mengambil rontgen untuk melihat kondisi akar dan tulang pendukung. Gigi yang rusak akan dibersihkan dan disiapkan untuk pemasangan crown.

2. Pembuatan Model Gigi

Setelah gigi disiapkan, cetakan gigi akan diambil untuk membuat model crown yang sesuai.

3. Pemasangan Crown Sementara

Crown sementara dipasang untuk melindungi gigi yang telah disiapkan sementara crown permanen dibuat di laboratorium.

4. Pemasangan Crown Permanen

Setelah crown permanen siap, crown sementara akan dilepas dan crown permanen akan dipasang dengan menggunakan material khusus.

 

Efek Samping Pemasangan Crown Gigi

Meskipun pemasangan crown gigi umumnya aman, beberapa efek samping berikut ini mungkin dapat terjadi:

• Gigi yang baru dipasang crown mungkin menjadi lebih sensitif terhadap suhu panas atau dingin;
• Beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan atau rasa sakit setelah prosedur, terutama jika ada masalah dengan gigitan;
• Meskipun jarang, beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan yang digunakan dalam crown;
• Crown bisa menjadi longgar atau bahkan terlepas jika tidak terpasang dengan baik atau karena kerusakan pada material yang digunakan untuk menempelkannya.

Dengan memahami apa itu crown gigi, fungsinya, serta prosedur pemasangannya, kamu dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang perawatan gigi dan menjaga kesehatan mulut yang optimal.

Pastikan kamu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi dan penangan yang tepat, ya.