Gigi Boneng: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Istilah “gigi boneng” mungkin terasa kurang asing di telinga kamu. Dalam istilah awam, kondisi ini sering merujuk pada gigi tonggos atau gigi yang terlihat terlalu maju. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai maloklusi atau gigitan yang tidak sejajar, khususnya tipe overbite atau protruding teeth di mana gigi seri atas menjorok terlalu jauh ke depan dibandingkan gigi seri bawah.

Walaupun sering dianggap hanya masalah estetika, kondisi gigi boneng yang parah dapat dapat memengaruhi fungsi mengunyah, berbicara, dan bahkan kesehatan mulut secara keseluruhan. Penting bagi kamu untuk memahami gejala, penyebab, hingga pilihan penanganannya.

 

Gejala Gigi Boneng

Bagaimana kamu bisa tahu apakah memiliki kondisi gigi boneng atau tidak? Gejala utamanya tentu terlihat dari penampilan fisik, namun ada juga keluhan fungsional yang mungkin kamu rasakan:

  • Gigi atas terlalu menonjol atau lebih maju dari gigi seri bawah;
  • Kesulitan mengatup bibir;
  • Ketidaknyamanan saat mengunyah;
  • Masalah bicara;
  • Nyeri rahang;
  • Luka pada jaringan luna.

Jika kamu mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di klinik gigi profesional.

 

Penyebab Gigi Boneng

Mengapa seseorang bisa memiliki gigi boneng? Kondisi ini sering kali merupakan hasil kombinasi dari faktor genetik dan kebiasaan sehari-hari.

 

1. Faktor Genetik dan Bawaan

Ini adalah penyebab yang paling umum dan tidak bisa kamu hindari. Ukuran dan bentuk rahang serta gigi diturunkan dari orang tua. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat gigi boneng atau rahang tidak selaras, kemungkinan besar kamu juga akan mengalaminya. Hal itu bisa berupa:

  • Ukuran rahang atas yang lebih besar dari normal;
  • Ukuran rahang bawah yang lebih kecil (mandibula retrognatia);
  • Gigi yang terlalu besar atau terlalu kecil dibandingkan ukuran rahang.

 

2. Kebiasaan Buruk Masa Kecil

Beberapa kebiasaan di masa kanak-kanak berikut dapat mendorong pertumbuhan gigi dan rahang secara abnormal:

  • Mengisap jempol atau jari;
  • Penggunaan dot atau botol susu yang lama;
  • Menjulurkan lidah (tongue thrusting);
  • Kebiasaan mendorong lidah ke gigi depan saat menelan juga bisa membuat gigi terdorong ke depan secara bertahap;
  • Bernapas melalui mulut yang dapat mengubah pola pertumbuhan rahang dan sering dikaitkan dengan gigi boneng.

 

Komplikasi Gigi Boneng

Tanpa penanganan yang tepat, gigi boneng dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan dan fungsional yang mengganggu, bahkan setelah kamu beranjak dewasa. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi, antara lain:

  • Posisi gigi yang tidak sejajar membuat pembersihan menjadi sulit, sehingga meningkatkan risiko penumpukan plak, gigi berlubang, dan penyakit gusi;
  • Kesulitan mengunyah yang efektif berarti makanan tidak hancur sempurna sebelum ditelan. Pada jangka panjang, hal ini bisa membebani sistem pencernaan;
  • Gigi atas yang menonjol lebih rentan mengalami cedera atau patah akibat benturan, terutama saat berolahraga.
  • Masalah estetika yang ditimbulkan gigi boneng sering membuat seseorang merasa minder, ragu untuk tersenyum lebar, dan memengaruhi kualitas interaksi sosial;
  • Kasus gigi tonggos yang parah bisa terkait dengan masalah pernapasan saat tidur seperti sleep apnea, terutama yang disebabkan oleh rahang bawah kecil.

 

Penanganan Gigi Boneng

Kabar baiknya, gigi boneng bisa diperbaiki. Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk meluruskan gigi, menyelaraskan gigitan (maloklusi), dan memperbaiki posisi rahang. Pilihan perawatan akan sangat bergantung pada tingkat keparahan kondisi kamu.

 

1. Kawat Gigi (Behel)

Ini adalah metode koreksi ortodontik yang paling umum dan efektif. Kawat gigi bekerja dengan memberikan tekanan konstan pada gigi, secara bertahap menggesernya ke posisi yang seharusnya. Ada berbagai jenis kawat gigi, mulai dari metal, keramik, hingga lingual.

 

2. Clear Aligner

Untuk kasus gigi boneng ringan hingga sedang, clear aligner (seperti Invisalign) bisa menjadi pilihan yang lebih estetis. Alat ini berupa cetakan plastik bening yang dapat dilepas-pasang. Kamu akan berganti set aligner secara berkala untuk menggeser gigi sedikit demi sedikit.

 

3. Pencabutan Gigi

Dalam beberapa kasus, jika rahang kamu terlalu kecil untuk menampung semua gigi, dokter mungkin perlu mencabut satu atau beberapa gigi. Tujuannya adalah menciptakan ruang agar gigi lain bisa bergeser mundur dengan rapi.

 

4. Bedah Rahang (Orthognathic Surgery)

Jika gigi boneng atau tongos disebabkan oleh kelainan pertumbuhan rahang yang sangat parah, terutama pada orang dewasa di mana pertumbuhan tulang sudah berhenti, operasi rahang mungkin diperlukan untuk memosisikan kembali rahang atas atau bawah. Prosedur ini biasanya dikombinasikan dengan penggunaan kawat gigi.

 

Kesimpulan

Jika kamu merasa terganggu dengan penampilan atau fungsi gigitanmu, atau curiga anak kamu mulai menunjukkan tanda-tanda awal gigi boneng, jangan tunda untuk berkonsultasi. Mendeteksi dan menangani kondisi ini sejak dini, terutama pada masa pertumbuhan, sering kali memberikan hasil yang optimal dan durasi perawatan yang lebih singkat.

Yuk, percayakan permasalahan gigi kamu bersama Klinik Gigi Oratio!

Tentang Kami

Klinik Utama Oratio hadir untuk memberikan perawatan terbaik untuk Anda dan seluruh anggota keluarga Anda. Dengan lokasi yang nyaman, strategis serta layanan berstandar internasional. Dapatkan perawatan terbaik hanya di Klinik Utama Oratio.

Anda Ingin Konsultasi?

Kami siap memberikan bantuan konsultasi seputar kesehatan Anda!

Klinik utama yang memberikan pelayanan medis dan dental berstandar internasional

Kontak Kami

Excellence in Care!

Klinik Utama Oratio

Jalan Trunojoyo no.14, Citarum, Kota Bandung, Jawa Barat 40115 ​

(022) 4239948
+62 878 2228 2077

Klinik Utama Oratio Fide

Jl. Dr. Cipto No 5, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171

(022) 4231987
+62 ‭877 9878 7788‬